Pendahuluan
Teknik Sipil adalah ilmu yang mempelajari tentang perancangan, konstruksi
dan pemeliharaan bangunan fisik maupun lingkungan. Ilmu ini terbagi menjadi 5
bagian; Struktural, Geoteknik, Manajemen Konstruksi, Hidrologi, Transportasi.
Salah satu dari cabang ini,
yaitu transportasi, adalah cabang yang mempelajari tentang sistem transportasi
dalam perencanaan dan pelaksanaannya seperti membangun jalan, jembatan, bandar
udara, dan sampai rel kereta dan pelabuhan kapal. Cabang ini juga menjadi yang
paling banyak ambil andil dalam pembangunan negeri, khususnya di bidang
infrastrukur.
Latar Belakang
Saat ini bapak Presiden kita, Ir. Joko Widodo,
memfokuskan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Banyak jalan-jalan dan
akses kendaraan kini sudah tersedia seperti tol Semarang-Solo,
Palembang-Indralaya, dan juga tol Salatiga yang sedang viral dikarenakan
keindahan alamnya. Tapi di sini kita tidak akan membahas tentang jalan tol,
melainkan jalan yang selama ini penulis lewati saat berangkat maupun pulang kuliah.
Di Kabupaten Bogor, tepatnya
di desa Mampir, kecamatan Cileungsi, ada sebuah jalan yang keadaan sudah sangat
rusak. Tak bisa dipungkiri jalan tersebut bisa rusak dikarenakan memang jalan
tersebut adalah jalan alternatif yang menghubungkan kelurahan Cibeureum dan
kelurahan Gandoang. Jalan ini sering dilalu oleh kendaran yang menuju kecamatan
Jonggol maupun arah sebaliknya dikarenakan jalan raya Cileungsi-Jonggol yang
sangat padat, entah itu sepeda motor, mobil pribadi, angkutan umum, bahkan truk.
Tak ayal, disamping banyaknya kendaraan yang lewat dan juga tidak adanya
perawatan yang pasti, lambat laun jalan ini mengalami kerusakan. Saat ini,
kerusakan terparah berada di desa Mampir Barat dengan keadaan jalan yang cukup
memprihatinkan. Lubang-lubang di jalan yang besar, membuat genangan air yang
cukup lebar dan dalam untuk dijadikan kolam ternak ikan lele.
Pengerjaan
Sejauh informasi yang sudah penulis dapatkan, sudah ada
kontraktor yang ingin melakukan perbaikan di jalan lintas tersebut guna
mengembalikannya lagi seperti sedia kala. Untuk perbaikannya, pertama akan
dilakukan penutupan lubang-lubang di jalan dengan batuan kapur. Ini bertujuan
untuk menyama ratakan permukaan jalan tersebut sehingga mudah untuk dilakukan
pengecoran. Setelah itu, dilakukan pelapisan jalan dengan aspal agar permukaan
benar-benar rata. Lalu, di pinggir jalan akan dipasang balok kayu guna
membatasi pengecoran agar tidak meluber ke pinggir jalan. Selanjutnya, jalan
tersebut akan dilakukan pengecoran dengan beton agar jalan tersebut menjadi
kembali seperti semula.
Untuk waktu pengerjaannya,
kurang lebih hanya berkisar 10-15 hari, itupun jika tidak terkendala cuaca yang
sering berubah secara tiba-tiba. Jika cuaca bagus, pengeringan hanya memakan
waktu 10-15 jam.
Nantinya, jika jalan ini
selesai akan mengalami kenaikan permukaan sekitar 25-30 cm dari permukaan jalan
sebelum pengerjaan.
Penutupan
Jalan lintas Mampir ini sudah menjadi jalanan umum yang
sering digunakan oleh masyarakat sekitar dan para pengendara termasuk penulis.
Jadi tidak mengherankan jika jalan ini suatu saat akan mencapai batasnya dan
lama kelamaan akan rusak. Ditambah cuaca yang sering berubah ubah membuat
pelapukan batuan jalanan semakin cepat.